Persaingan bisnis jasa laundry semakian hari semakin ketat. Tidak hanya di kota besar, di kota kecil bahkan di
tingkat kecamatan, kini sudah banyak penerima jasa laundry yang dikelola relative
terencana (untuk tidak dikatakan professional). Apalagi di lokasi dekat kampus
dan pabrik-pabrik. Tempat yang dinilai menjanjikan keutungan usaha jasa basah-basah
ini, menjadi incaran para pengusaha laundry, baik pemula atau yang sudah
memiliki cabang di berbabagi kota termasuk laundry waralaba.
Mesin Sikat Karpet |
Dengan fenomene seperti itu, berdampak
pada harga jasa laundry. Karena banyak pilihan, pengusaha laundry tidak berani
menawarkan harga lebih tinggi dengan jasa laundry di sekitarnya. Dampak selanjutnya
dapat dipastikan, keuntungan sangat minim, malah usaha terus merugi.
Hal seperti ini nyaris merata di
berbgaia bidang usaha. Sesuai hukum pasar,
penawaran banyak harga turun, permintaan banyak harga meningkat. Di kota yang
saya tinggali, Kota Tasikmalaya – Jawa Barat, harga cuci pakaian antara Rp4-5
ribu/kg, bahkan ada yang lebih murah. Sementara laundry merupakan bisnis padat
karya yang harus melibatkan banyak pekerja, apabila jika ingin banyak produksi.
Maka tak heran, dari pengamatan
saya selama ini, usaha laundry yang mereka jalankan setiap tahum begitu-begitu
saja, tanpa ada perkambangan berarti, baik dalam performa layanan juga perlengkapan
mesin-mesin. Keuntungan dari bisnis mereka
hanya cukup untuk makan sehari-hari, atau nyicil modal hasil pinjaman bank
dengan bunga cukup besar.
Salah stau cara mengatasi
kelesuan usaha laundry, pertama, cobalah beralih dari padat tenaga kerja kepada
penggunaan mesin. Kapasitas mesin besar akan meminimalisir biaya produksi, baik
pada tahap pencucian, pengeringan hingga strika, sementara produksi bisa lebih
besar dan kualitas terjamin.
Misalnya, jika selama ini hanya
menggunakan mesin kapastias 5 kg sekali putran, cobalah beralih kepada mesin
kapasitas minimal 24 kg. Konsekusnesinya tentu harga mesin yang reletaif
tinggi, untuk ukuran pengusaha UKM. Anggap saja pembelian barang agak mahal itu
sebagai modal jangka panjang, karena hasilnya akan terbayar, ketimbang harus membayar waktu yang sangat lama
berupa hasil usaha yang tidak maksimal.
Kedua, mensiasati keluar masuk
pekerja, mesti memberi upah layak untuk pegawai. Umumnya, karena usaha laundry
merupakan usaha rumahan, upahpun dibayar harga rumahan, jarang hingga sesuai
dengan UMK. Ingat bahwa para pekerja juga punya masa depan, punya keluarga
serta ingin hidup layak, sangat wajar jika memberi upah layak.
Dengan mesin perelngkapan yang maksimal,
pekerja sejahtera, tidak keluar masuk, ini relative menyetabilkan usaha.
Bayangkan jika pekerja keluar masuk, rasanya kita cukup direpotkan dengan mengedukasi pekerja, yang sarat dengan trial
and error.
Memberi kalayakan upah buat pekerja
juga, akan melindungi usaha kita. Kasus
menjamurnya uasaha jasa laundry, umumnya, pengusaha baru merupakan mantan
pekerja di usaha laundry sebelumnya mereka kerja.
Utamaya pada jasa usaha cucikarpet. Saya pernah ngobrol dengan pengusaha jasa cuci karpet yang pertama kali
membuka usaha cuci karpet di Tasikmalaya. Ternyata, hampir semua anak buahnya
yang dulu ikut usaha kepada dia, kini sudah membuka usaha sendiri secara mandiri.
Dari sisi semangat usaha memang bagus, tetapi dari kelanjutan usah yang kita jalankan, ini
membuat usaha jasa laundry dan cuci karpet terus mengalami penurunan.
Faktor lain menjamurnya usaha
laundry dan cuci karpet, karena usaha ini awalnya sangat mudah dijalankan. Asal
ada kemauan, modal seadanya, bisa berjalan. Meski umumnya, banyak juga yang
membuka jasa laundry dan cuci karpet secara mandiri malah tidak berkembang,
karena semua dikerjakan sendiri. Mulai mencari pelanggan, mencuci, mengantar hingga
mengelola keuangan.
Dengan perlengkapan teknologi mencuci, setidaknya kualitas akan lebih baik ketimbang mencuci secara manual, juga kapasitas produki akan lebih besar.
Maka segeralah investasi
perlengkapan laundry Anda, supaya usaha lebih menguntungkan….!!!